“TAK
SEMUDAH ITU”
Diti Budi Kusumaardhani
Apa menurut mu arti sumpah
pemuda itu, beberapa orang mungkin tak peduli dengan hal tersebut namun arti
sumpah pemuda sangat penting bagiku yang notabene adalah seorang pemuda
Indonesia . dapatkah kau meyakinkan dirimu sebagai seorang pemuda Indonesia
yang mengerti arti sumpah pemuda, dapatkah kau katakan padaku sekarang juga
apakah kau cinta Indonesia, dan dapatkah kau berlaku layaknya pemuda Indonesia
sesungguhnya yang berguna bagi bangsa dan negara mu. Kaulah yang hanya dapat
membuktikan semua hal yang aku katakan tadi, termasuk diriku aku akan selalu
mencoba membuktikan bahwa aku adalah pemuda Indonesia yang memiliki semangat
sumpah pemuda. Aku akan selalu berusaha melakukannya untuk menjadikanku pemuda
Indonesia yang berguna bagi bangsa negaraku sendiri.
Ketikan Chani pada
laptopnya terhenti begitu mendengar suara yang memanggil namanya dan berasal
dari bawah.
“Chann, sayang !!!!!
cepat turun kami telah menunggu mu“ Suara Bunda Chani yang terdengar membuat
Chani terusik dari kesibukannya yang lalu. Dia sedang membuat makalah tentang
sumpah pemuda,jujur saja tadinya Chani sama sekali tidak punya gambaran untuk
memberikan penjelasan pada kehidupan sekarang. Namun akhirnya Chani memutuskan akan
melakukan pengamatan kepada teman-temannya terhadap semangat sumpah pemuda.
“Iya Bunda, sebentar
lagi Chani matikan laptop dulu” Jawab Chani
Cerpennya
saja belum selesai di buatnya namun dua hari lagi adalah batas akhir untuk
menyelesaikan cerpen ini yang akan di lombakan pada hari sumpah pemuda nanti. Chani
turun ke ruang makan dengan mengenakan seragam sekolahnya, dan langsung duduk
di hadapan kedua orang tuanya yang telah menunggu nya untuk sarapan bersama.
Semua berjalan seperti biasanya, terkadang Bunda Chani bergumam tentang
keburukan Chani lalu mereka bertiga tertawa bersama. Tiba-tiba saja ayah Chani
mulai berbicara serius.
“
Chan kata bunda kemarin kamu cerita kalau pas hari Sumpah Pemuda nanti ada
acara di
sekolah mu?”
sekolah mu?”
“Iya
yah ada lomba membuat cerpen, pantun dan puisi, tapi teman-teman ngomong kalau
kita cuma ada acara sampai jam 9 saja dan dilanjut sama kegiatan belajar biasa “Jawab
Chani sambil memasang muka melas.
kita cuma ada acara sampai jam 9 saja dan dilanjut sama kegiatan belajar biasa “Jawab
Chani sambil memasang muka melas.
“Memang kamu ingin
mengikuti lombanya?” Tanya ayah Chani dengan serius.
“Aku mau yah, aku cuma
mau mencoba ikut lomba membuat cerpen saja, untuk
menambah pengalaman ku, walaupun hadiahnya tak banyak”. Jawab Chani antusias.
menambah pengalaman ku, walaupun hadiahnya tak banyak”. Jawab Chani antusias.
“Sudah-sudah bicaranya
di lanjut nanti saja, kalian tidak mau terlambat kan ?” Chani dan
ayahnya melihat jam ketika Bunda Chani mengingatkan mereka.
ayahnya melihat jam ketika Bunda Chani mengingatkan mereka.
“Ayo, Chani kita
berangkat nanti kamu terlambat!” Ajak Ayah Chani yang telah
menyelesaikan makannya lalu beranjak untuk pergi.
menyelesaikan makannya lalu beranjak untuk pergi.
“Iya yah sebentar Chani
ingin ambil tas laptop dulu di kamar”
“Ya sudah, ayah tunggu
di depan ya!” Teriak ayah Chani yang sedang berjalan kearah
pintu.
pintu.
“Siap ayah ku
tersayang” jawab Chani sambil memberi hormat ke arah ayahnya.
Sesampainya Chani di
sekolah, dia melihat beberapa kakak kelas nya berjaan bergerombolan di depannya
sambil meneriakkan nama “Rino”. Chani berpikir sesaat, ketika ia berpikir ia
teringat sesuatu Rino itu adalah nama kakak kelas yang waktu itu memaksa
temannya untuk membelikan makanan untuk satu grup nya. Rino adalah murid yang
paling di segani satu sekolah karena sifatnya yang galak dan sok jagoan.Chani
penasaran apa yang terjadi dengan Kak Rino di sana. Chani mengikuti beberapa
kakak kelas yang baru saja lewat di hadapan Chani. Ternyata semua kakak kelas
itu berjalan ke arah lapangan belakang sekolah, Chani melihat Kak Rino dan Kak
Fandi berada di tengah lapangan. Chani tahu bahwa Kak Rino memang tidak suka
dengan Kak Fandi dan itu telah menjadi rahasia umum, Namun apa maksud Kak Rino
yang mengepalkan tangan layaknya orang yang ingin meninju, itu yang ada dalam
pikiran Chani sekarang.
“Tiba-tiba Bukkkk……
terdengar suara tangan Kak Rino yang telah berhasil mendarat mulus di pipi Kak
Fandi, meninggalkan bekas darah tipis dibawah bibir nya. Namun mengapa Kak
Fandi tidak menghindar, aku tahu betul bahwa Kak Fandi sangat mahir dalam
pencak silat. Apa yang terjadi pada mereka sekarang? Apa? Ada yang beri tahu
aku ? Apakah aku harus bertanya pada yang lain ?’ Batin Chani berkata.
Chani memutuskan untuk
bertanya kepada kakak kelas yang berada di sebelah nya
“Kak sebenarnya apa yang mereka lakukan di sana?”
“Kak sebenarnya apa yang mereka lakukan di sana?”
“Mereka melakukan
pertarungan untuk memperebutkan Nia, kau tahu Nia kan, siswi
terpintar dan tercantik di sekolah ini yang baru-baru ini dikabarkan dekat dengan Fandi”
Jawabnya dengan antuias.
terpintar dan tercantik di sekolah ini yang baru-baru ini dikabarkan dekat dengan Fandi”
Jawabnya dengan antuias.
“Ahhhh..h, iii.ii.i ya
aku tahu itu” jawab Chani terbata-bata karena Chani tak habis pikir mengapa Kak
Fandi menerima tawaran Kak Rino, aku tahu betul bahwa hal semacam ini tak
begitu penting dalam tujuan hidupnya sekarang.
Dengan tiba-tiba Chani
mendengar suara kak Fandi yang mulai membuka mulut “Aku tak akan melanjutkan
semua ini, ini hanya pertarungan untuk pecundang yang memperjuangkan cinta dengan
hal murah seperti ini” Setengah kaget Chani dibuatnya saat mendengar hal
tersebut
“Apa yang kamu katakan,
aku ini pecundang!! Aku justru bukan pencundang seperti apa
yang kau katakan, bercerminlah sebetulya kau yang lebih pantas untuk dikatakan sebagai
pencundang sebenarnya” Jawab Kak Roni dengan nada tinggi.
yang kau katakan, bercerminlah sebetulya kau yang lebih pantas untuk dikatakan sebagai
pencundang sebenarnya” Jawab Kak Roni dengan nada tinggi.
“Aku bukan pecundang ,
namun aku tak dapat meneruskan ini semua ,terimakasih”
Jawab Kak Fandi singkat.
Jawab Kak Fandi singkat.
Kak Fandi meninggalkan
lapangan tanpa memberikan komentar apapun, tiba-tiba Kak Rino berteriak “Nia
hanya milikku bukan milikmu, Kau mengerti, pecundang!!!!!” Respon Kak Rino yang
amarahnya semakin memuncak.
Kak Fandi berbalik dan hanya
berkata “ Aku tidak berhak memperjuangkan cinta ini, karena diriku saja belum
sanggup memperjuangkan rasa cinta ku terhadap negeri ku sendiri”
Kak Fandi meninggalkan
lapangan tanpa sepatah kata apapun, Chani mencerna perkataan Kak Fandi, dan dia
mendapat ide untuk melanjutkan cerpen yang telah iya buat.
Kringgggggg bel masuk
pun berbunyi, semua yang ada di lapangan bubar termasuk Kak Rino dan
kawan-kawannya. Jam pelajaran berlalu begitu saja dan tibalah waktunya
istirahat, Chani beranjak dari tempat duduknya
menuju perpustakaan untuk melanjutkan cerpennya.
Tak semudah itu kau
menjadi pemuda yang baik, tak semudah itu kau memperjuangkan cinta terhadap
bangsa mu, dan tak semudah itu untuk melaksanakan kepercayaan yang telah di
berikan bagi para pemuda untuk melanjutkan cita-cita bangsa. Kau tahu itu bukan
beban namun tanggung jawab,kita ini Bangsa Indonesia, kita ini Tanah Air
Indonesia, semua benar KITA INI SATU. Satu tujuan menggapai cita-cita masa
depan yang telah kita gantungkan setinggi langit. Pertanyaan ku sekarang
dapatkan kita menggapai itu semua? Jawabannya adalah dirimu, pemuda pemuda
Indonesia penerus bangsa. Tak ada lagi warisan yang lebih berharga dibandingkan
semangat pemuda Indonesia untuk mengubah bangsa Indonesia menjadi lebih baik. Semangat
itu selalu berkobar dalam hati pemuada Indonesia, namun tak kupungkiri bahwa
menang tak mudah untuk mengaku bahwa kau pemuda Indonesia yang peduli akan
Indonesia, yang mau mencintai Indonesia dan mau berlaku layaknya pemuda
Indonesia sesungguhnya yang berguna bagi bangsa dan negara mu. Tak semudah
membalikkan telapak tangan, jika kau mengaku bahwa dirimu adalah pemuda
Indonesia, kau harus percaya bahwa dirimu adalah pengubah bangsa,dan kunci
kesuksessan negeri ini. Kau pun harus berlaku layaknya pemuda yang diberikan
tanggung jawab besar atas negeri ini, dalam segala aspek di negeri ini adalah
tanggung jawab mu. Jangan pernah memperjuangkan cinta untuk orang lain selain
Ibu mu, Ayah mu, Keluarga mu dan Indonesia yang akan selalu ada di hatimu.
Mencintaimu setiap waktu, memberi mu tempat untuk berkembang, memberi mu wadah untuk
berpikir, memberi mu tempat untuk mengukir kenangan indah dengan Bangsa yang
kau cintai ini, INDONESIA. Bung Karno percaya bahawa pemuda adalah mesin
pengubah bangsa.Dan kau sebagai pemuda bangsa Indonesia harus melaksanakan apa
yang telah Bung Karno percayai pada kita, bahwa kita itu satu dengan menjadi
satu kita akan menjadi mesin pengubah bangsa peraih masa depan cemerlang.
Comments
Post a Comment