Cerpen bertema hari kartini



Sebuah surat dibalik cerita
Karya : Diti Budi Kusumawardhani
         Kartini masa kini, mungkin terdengar aneh dan kuno aku rasa. Namun kita semua tahu siapa Kartini, dan apa yang ia lakukan hingga namanya terkenang di dalam hati seluruh wanita Indonesia. Ya, seperti yang aku bilang tadi terasa aneh dan mungkin kuno, kenapa ya ?. Menurut aku mungkin agak aneh karena gak mungkin ada wanita sebaik kartini dan memiliki pemikiran yang panjang kayak Kartini di jaman yang udah gak ketebak lagi seperti sekarang. Dan kalau ditanya kenapa kuno mungkin aku akan jawab bahwa Kartini itu dulu, pakai kebaya , disanggul dan masih surat-suratan. Ya gitudeh, sesuatu hal yang sangat jarang ditengah siswi sekolah seperti kita dan terutama di Jakarta.

            Mugkin itu hal pertama yang aku pikirkan tentang Kartini masa kini , kalau boleh diambil intinya sih ya itu hanya andaian saja dan  gak mungkin ada. Itu yang ada dalam pikiran ku sebelum menulis semua ini gimana menurut mu apakah ada yang salah ? Atau kamu setuju dengan pendapat picik ku itu?. Ya aku rasa kalau kamu gak setuju, dan kamu pernah membaca surat-surat Kartini pasti kamu teringat dengan kata ‘picik’. Disalah satu suratnya beliau menulis “ Tidaklah dapat dimengerti oleh pikiranku yang picik ini”. Kalimat yang sangat memiliki makna, secara tiba-tiba pikiran ku berubah akan Kartini masa kini setelah membaca beberapa surat yang beliau tulis. 

Kartini Masa Kini,

21 April 2016


            Tak dapat ku sampaikan kata-kata ini langsung dihadapan mu, terasa canggung dan mungkin sulit dipercaya akan apa yang ingin aku sampaikan. Terasa bimbang dalam hati, dengan rasa yang memuncak di kepala membawaku menulis surat ini.


          Mungkin tak dapat kutuliskan kata-kata yang dapat mewakiliku dalam hal ini, jika kau tahu semua ini hanya curahan hati yang tak dapat kupendam sekian lama. Merasa berbeda disaat kita berada dalam ruang yang sama. Merasa ada rasa yang mengganjal didalam hati. Aku tak tahu apa itu, perasaan yang membuat hatiku tak menentu dan membuatku jatuh dalam pesonamu. Sesuatu yang membuatku tak dapat berpikir jernih. Menganggap hitam sama dengan putih, membuat siang selalu menjadi malam. Karena hanya dalam mimpi sebuah keajaiban akan terjadi menurut ku.


          Andai aku dapat mengucapkan sepatah atau dua patah kata dihadapanmu saat ini juga. Karena aku pun tak mampu menulisnya, rasanya lelah untuk berlari mengejar itu semua, kemudian aku terduduk dan berusaha menulis surat ini dalam lelah ku. Hanya itu yang bisa aku berikan dalam pikiran yang kacau ini, karena aku tak tahu harus menulis apa untuk mu.  

Kartini 

18 Agustus 1899

Menurut ku hanya ada dua keningratan yaitu keningratan fiqih dan juga keningratan budi. Tak dapat aku mengerti dengan orang yang membanggakan keningratan keturunan keluarganya. Tidaklah dapat dimengerti oleh pikiranku yang picik ini.

          Memang berbeda ya, Kartiniu masa kini dengan Kartini sebenarnya, akankah kita termasuk dalam itu. Sebenarnya yang dilakukan Kartini masa kini dalam versi aku itu, memiliki arti yang sama namun dari sisi yang berbeda. Dia juga menulis surat layaknya Kartini menuliskan suratnya, namun semuanya berbeda dari apa yang disampaikan dan tujuannya. Ya mungkin berbeda keperluan, namun dapatkah kamu mencerna judul essay ini, “Arti Surat dibalik Cerita”. Semua surat pasti memiliki makna tersendiri bagi pembacanya, sama halnya seperti aku yang selalu membuat surat dikala aku gundah dan ingin menyampaikan sesuatu aku mengumpulkannya dalam satu botol. Semua surat itu berisi kegundahan hatiku mulai dari yang bersifat pribadi hingga kenegaraan. 

            Seseorang yang saya gambarkan, sebagai Kartini masa kini memiliki cerita lain dalam hidupnya. Yang ia tuliskan didalam surat-suratnya, dan memiliki tujuan yang berbeda pula, namun intinya semua surat memiliki cerita dibaliknya.

            Begitu juga Kartini yang memiliki alasan khusus dalam menulis surat kepada para sahabatnya. Dia menulis karena merasa ada yang perlu disampaikan ioleh para sahabatnya yang notabene adalah orang Belanda. Yang jelas memiliki kultur berbeda terutama bagi seorang muslim seperti Kartini. Iya memiliki suatu misi dalam hidupnya untuk mengubah pikiran mereka bhawa semua wanita boleh belajar dan status mereka tidak dibawah kaum lelaki. Semuanya mulai beliau tulis lewat surat yang dikirimkan kepada para sahabatnya. 

            Tak akan pernah kita menyangka bahwa keinginan Kartini pun terwujud dan membawa kita para anita untuk berada di sini, di sekolah yang membantu kita menggapai cita-cita tanpa harus dibeda-bedakan oleh kaum lelaki. Surat-surat itu yang berada dibalik cerita ini, cerita penuh perjuangan dan pengorbanan. Cerita yang mengukir kenangan R.A Kartini hhingga saat ini, cerita yang membuatku menulis dalam lomba ini. 

Jika ingin menjadi manusia seutuhnya, kamu tidak perlu berhenti menjadi wanita seutuhnya.

            Itu adalah salah satu surat yang sangat aku ingat sampai saat ini, aku tahu apa yang beliau maksud, aku mengerti apa yang beliau ingin berikan kepada kami para wanita Indonesia. Kembali lagi pada bahasan Kartini masa kini, menurut mu bagaimana menjadi Kartini masa kini ? Apa harus mengikuti semua yang beliau lakukan ? Atau bahkan kamu tidak mau menjadi Kartini masa kini?. Ya mungkin hanya kamu yang bisa menjawab karena aku bertanya padamu dan aku tidak dapat membaca pikiran mu. 

            Menurut ku Kartini masa kini adalah wanita yang dapat menempatkan dirinya dimanapun ia berada, dalam artian dia dapat mudah beradaptasi dan mudah mengerti orang lain, dia juga memiliki tujuan yang jelas dalam hidupnya lalu dia lebih mementingkan kepentingan orang banyak dibanding sekelompok orang dan yang terakhir dia juga bisa menyampaikan pendapatnya lewat surat maupun lisan. Mugkin ini sangat berbeda dengan pendapatku sebelum menulis essay ini, bagaikan pendapat negqatif dan positif. Namun aku tahu sekarang kita tidak harus memiliki ambisi yang sangat kuat untuk mencapai segala sesuatu, yang kita perlukan adalah niatan ingin mencapai tujuan dan focus dalam perjalanan menuju tujuan itu sendiri. Seperti Kartini yang memiliki tujuan serta tekad yang besar dan ia ingin berusaha demi terwujudnya cita-citanya.

            Tak ada kata lagi yang ingin ku sampaikan saat ini, namun hal itu membuatku ingin membuat ku menulis setelah ini. Terutama tentang seorang Kartini yang sangat berjasa,dan dengan suratnya kita mengetahui semua cerita ini, cerita tentang apa yang ia pikirkan, apa yang ada didalam hatinya dan apa yang ia perjuangkan. Jika aku diperbolehkan untuk menulis kata-kata diakhir tulisan ku ini aku akan menulis

“Keajaiban hanya berada didalam mimpi namun jika kau bersungguh-sungguh maka keajaiban berada dihadapanmu sekarang”
-Diti Budi Kusumawardhani-

Comments

Popular posts from this blog